Dr. Lukman Arake, MA “Al-azhar dan urgensi kuliah”

Gedung lantai dasar Fakultas Syariah, Tepat pada hari kamis, 21 Agustus 2008 menjadi saksi lahirnya Doctor baru Indonesia. Dr. Lukman Arake, MA. Tokoh baru mesisir ini menyelesaikan program Doctora dengan nilai Muntas Bi Syarafil ula. Fakultas syariah walqanun. Dengan judul disertasi Fiqhu As Siyasi Al Islamy Lilaqalliyat.

Tentunya sangat membanggakan, nama Indonesia kembali meraih Rekor baru, Doktor kedua di tahassus politik, Universitas Al Azhar. Cairo, Mesir. Dan Doktor Wafidin pertama di bidang tersebut. Tak mengherankan jika ucapan selamat datang dari berbagai pihak, termasuk duta besar indonesia mesir, Bapak Drs. Abdurrahman fachir. yang sempat menghadirkan diri di acara munaqasyah beliau.

Tulisan ini semoga bias menjadikan kita mengenal beliau lebih dekat, yangn mungkin akan memberkan wacana baru untuk menuntun kita menyikapi berbagia banyak hal, khususnya sebagai Masisir, Dalam status penuntutan ilmu.

Beliau, Dr Lukman Arake MA Terlahir di Desa kecil nun jauh di Kabupaten Polmas Sulawesi Barat. Tepatnya, tanggal 3 September 1973, di Desa Rea Barat. Beliau berdarah Bugis Mandar yang kini melekat dalam jiwa sang doktor. Di desa inilah beliau menyelsaikan sekolah dasar selama 6 tahun. Beliau yang terdidikik dalam lingkungan yang jauh dari dunia luar, tidak menjadikan pesimis untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang Doctor. “Banyak hal yang mungkin tidak terbayang untuk saya samapai ke kairo, tapi inilah kekuasaan tuhan. Alhamdulillah, Doktor memang merupakan cita-cita saya sejak dulu”. Demikian tuturnya dengan penuh ketawaduan.

Di mesir, beliau tinggal di Mutsallas bersama istri tercinta, dan dikaruniahi seorang anak bernama Faris Lukman Arake. Buahan hati yang kini beranjak usia dua tahun lebih. Selama di kairo pernah melanglang buana tinggal di berbagai tempat, Rabah, Asyir, bahkan samapai ke Kattamea. pernah aktif menjadi pengurus KKS, dan sekrang menjabat sebagai penasehat KKS dan IADI..

Bisa berbicara empat mata dengan beliau mungkin merupakan hal yang akan jarang seketika beliau sudah di tanah air nanti. Beruntung, tugas WSC (World Smart Centre) Asuhan Udo Yamin Majdi mengantar kami menemui beliau. Dan semua tulisan ini merupakan penuturan dari wawancara langsung dengan beliau. Berbagi cerita, pengalaman dan lika liku hidup di Mesir, yang mungkin bisa kita pegangi dan mungkin bisa kita amalkan. Siapa tahu, dikemudian hari kita juga bisa menyelesaikan Doktor di universitas tertua, Al azhar ini.

Kata demi kata terangkai menjadi sebuah percakapan hangat, menajdikan suasana mutsallast, kediaman beliau, serasa hangat di awal musim dingin. bersahabat, ramah dan dengan penuturan kata terangkai, terjalin diantara kami. Spontan nostalgia masa lalu tercurah tampa henti. mengalir dan menghanyutkan. menjadikan satu dalam keakraban.

Latar belakan pendidikan tentunya menjadi satu hal penting mengantarkakan kesuksesan seseorang. Begitupun tentunya dengan beliau. Dr Lukman Arake MA. menyelesaikan pedidikan sekolah dasar tahun 1985, di Desa beliau , Rea Barat. Setelah itu beranjak pergi meninggalkan kampung halaman ke Pondok Pesantren DDI mangkoso, Maros, Sulawesi Selatan. di pondok ini beliau ditempa selama 6 tahun dan mendalami ilmu Agama Islam. Menammatkan pendidikan Tsanawiah dan Aliah. Hingga akhirnya memberanikan diri menantang Al Azhar pada tahun 1993.

Di universitas Al Azhar inilah beliau menmbangun karakter keilmuan yang mendalam dalam bidang politik islam. Tepatnya, di fakultas syariah wal qanun. Menyelesaikan S1 nya selama 5 tahun, dari tahun 1993 sampai 1997. “alhamdulillah lancar tampa hambatan. aktif di kuliah merupakan kunci keberhasilan. konsentrasi penuh dengan mukarrar. penjiwaan serta penghayatan penuh terhadap mukarrar”. ungkap baba faris, sapaan akrab buat Dr. Lukman Arake, MA. Kemudian menyelesaikan S2 pada tahun 2003. Hingga selesai Doktor pada tahun ini, 2008.

Latar belakan kesuksesan itu terlihat jelas dari ketekunan dan keaktifan beliau dalam dunia perkuliahan. Penekanan beliau akan pentingnya perkuliahan Al Azhar terlihat jelas dari paparan beliau dalam nostalgia keberhasilannya. Saya adalah termasuk orang yang aktif kuliah. mungki itulah makna yang bisa kami fahami. meski demikian, kektifan tersebut bukan berarti beliau tidak mempunyai hambatan sama sekali. tak ada yang tidak mudah. Hambatan dalam lika liku hidup pasti akan selalu ada. apalagi di mesir. Tidak ada yang gampang.” selama kuliah di Azhar, banyak sekali masalah yang melanda. masalah finansial terutama. bersabar dan jangan putus asa. selama ada kemauan, pasti di situ ada jalan. camkan pendirian ini dengan kokoh!”. ungkapnya dengan penuh haru biru.

Sesekali beliau bernostalgia tentang trik khususnya menghadapi ujian AlAzhar. “sebulan sebelum ujian tidak ada lagi mukarrar yang tertinggal. harus selesai semua di baca”. ungkap beliau. “pernah juga saya bungkus tv saya karena waktu itu bertepatan denga Piala Dunia. saya tidak ingin terganggu”. ungkapnya dengan gigih. “tapi yang paling mengharukan dalam perjalanan pendidikan saya, mungkin ketika ujian tamhdi II, saat itu sudah kesempatan terakhir, hampir saja putus asa, sampai sampai harus mengasingkan diri ke Kattamea, bertapa disana. Alhamdulillah, biidznillah, dengan tekad dan keinginan yang keras akhirnya lulus”. jelasnya dengan penuh penghayatan.

Perjuangan ini sungguh sangat indah untuk di kenang, sesekali makna itulah yang mungkin ingin beliau sampaikan. perjuangan kokoh mengejar bus 80 coret, berdiri di tengah sesak orang-orang mesir, dan pulang dalam keadaan lelah dan lesu tampa daya sudah usai. semuanya itu telah menjadi warna hidup sang doktor. perjuangan dengan hasil benih kesuksesan yang bernilai tinggi. sunggu luar biasa. apa tah lagi dengan mendapatkan nilai yang begitu waw. Mumtaz bi syarfil ula. Excellent.

“Takkan cukup semalam mengenang perjuangan kuliah di azhar”. ungkapnya. sempat ditanya tentang peranan organisasi, beliau berkomentar “berorganisasi itu penting. banyak organisai itu bagus. asalkan organisasi itu tidak menggangu tujuan utama kita selaku penuntut ilmu di Azhar. ingat tujuan utama. kalau organisasi hanya sekedar simbol saja. tidak usah mi. fokus kuliah saja!”. ungkap mantan koordinator AMC KKS itu dengan sedikit logat makassar.

Menyandarkan tubuh, sembari meneguk secangkir teh hangat buatan sang istri, kembali beliau menekankan akan pentingnya kuliahan AlAzhar.(bc:muhadarah). “begitu besar kesempatan untuk meraih ilmu sebanyak mungkin. paling sistematis kuliah di dalami. kancah doktor Azhar berkelas dunia internasional akan susah ditemui di Indonesia. Kesempatan ini pergunakan sebaik-baiknya . karena tidak semua orang bisa ke Mesir. dan sangat sedikit Masisir yang sadar akan hal ini. yakinkan dalam diri selesai Doktor disini. dalami serta jiwai mukarrar”. ungkap beliau.

Terima kasih dan selamat buat Dr Lukman Arake, MA. Hanya ucapan ini yang mungkin bisa kami haturkan. “Terima kasih” atas pencerahan ini, semoga bisa menjadi amal jariyah bagi Doktor dan menjadi pelajaran berharga yang dapat kami abil hikmahnya sebagai penakluk Azhar masa depan. “Selamat” atas keberhasilannya, semoga keberhasilan ini dapat menjadikan perubahan baru bagi Agama dan Bangsa Indonesia.

Tinggalkan komentar